Surat Terakhir Untuk Perempuan yang Seringkali Melintas Di Pikiran

Langit malam serta rintik hujan menemani perjalanan pulang gw kali ini, kereta listrik yang sedang menuju ke bekasi melaju cukup cepat, gw berdiri dan memegang erat handle gantungan tangan kereta. Cukup lama gw berdiri.. dan cukup lama gw pandangi kaca kereta yang berada didepan mata, gw menatap seseorang yang melihat gw dari dalam kaca, rasanya.. ingin sekali mengetahui dan mengintip ke masa lalunya.. tentang apa yang bisa dilakukan oleh seseorang dikaca itu.

Gw mulai masuk ke ingatan nostalgianya, mulai menemui beberapa kisah dalam kehidupannya dan mulai mencoba mendekatinya. Sesuatu yang tak diduga-duga sekalipun mulai terlihat, ada banyak sekali cinta dihati seseorang itu, terpendam.. tak terucap.. tapi tetap mengalir hangat ke orang yang dicintainya. Seperti ada sesuatu yang menahan, dalam mengungkapkan segala perasaannya itu, entah apa yang dipikirkannya.. sampai bisa memendam perasaan itu bertahun-tahun lamanya.

Setelah memasuki ingatannya yang terdalam, sesuatu hal itu kini mulai gw rasakan, ia takan pernah bisa memiliki apa yang sudah jelas-jelas....... dimiliki oleh orang lain. Melewatkannya.. adalah satu kesalahan dalam kehidupannya, tapi entah kenapa.. perasaannya itu tetap senang dan bahagia, gw mulai masuk ke ingatan seseorang itu lebih dalam, terbayang-bayang ingatan tentang orang yang dicintainya itu, ada sesuatu yang tak dapat dilupakannya, bahwa orang yang dicintainya telah memberikan pelajaran berharga tentang mengikhlaskan.

Pelajaran yang hebat, bahwa cinta memang harus dikejar.. harus diperjuangkan dan bukan untuk dipendam dalam diam. Suara pemberitahuan didalam kereta pun mulai mengembalikan gw keluar dari ingatan nostalgia seseorang dikaca. Kini gw telah sampai dibekasi, seseorang didalam kaca itu nampak mulai tersenyum, terlihat bebas dan terlihat mulai berdamai dengan masa lalunya. Gw pun mulai turun dan mulai menapaki tanah....... dengan sebuah senyuman seperti seseorang didalam kaca kereta.